Pada saat sekarang syarat kapal dan kedalaman air yang tersedia dalam me-masuki pelabuhan dan di dalam tuntutan pelabuhan bahwa Squat adalah suatu faktor yang mandatory (yang diminta) dalam rencana pelayaran dan operasi yang aman bagi suatu kapal.
Bagaimana Squat terjadi? Suatu ke-cepatan membuat kapal menekan suatu masa dari air di depan haluannya. Air ini harus mengalir balik di bawah dan pada samping kapal (aliran balik) untuk menggantikan air yang dipindahkan oleh badan kapal. Dalam perairan dangkal dan sempit kecepatan partikel-partikel air dari aliran bertambah di mana menghasilkan suatu tekanan turun (Hukum Bernoulli).
p + g x h + V = konstan
p = tekanan statis, _= density,
V = kecepatan, g = gravitasi, h = tinggi.
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa di dalam suatu cairan jumlah tekanan hidrosta-tika “p” tekanan gaya berat “_gh” dan tekanan hidrodinamika “_V_” tinggal konstan. Sebagai akibat naiknya tekanan hidrostatika adalah sama dengan berkurang-nya tekanan hidrodinamika yang disebab-kan oleh bertambahnya kecepatan dari aliran air. Jatuhnya tekanan di bawah dasar kapal menyebabkan suatu pembenaman vertikal badan kapal dalam air, pada waktu yang sama dan tergantung pada koefisien balok kapal (Cb), kapal akan trim ke depan atau ke belakang atau akan terbenam lebih dalam ke dalam air pada even keel (rata-rata). Jumlah dari semua pembenaman vertical dan trim disebut Squat.
Trim sebuah kapal pada rata-rata (even keel) atau jika pada trim yang telah ada :
Kapal even keel dan Cb = 0,7 — tanpa trim.
Kapal even keel dan Cb > 0,7 — trim ke be-lakang.
Kapal even keel dan Cb < 0,7 — trim ke depan.
Kapal trim ke belakang — kapal Squat dengan trim ke belakang.
Kapal trim ke depan — kapal Squat dengan trim ke depan.
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi ukuran Squat : (a) Kedalaman air yang ada; (b) Kecepatan kapal terhadap air; (c) Koefisien balok kapal (Cb).
Relevan juga apakah kapal sedang berlayar dalam perairan yang dangkal dan tidak terbatas atau dalam perairan yang terbatas (selat, sungai).
Faktor-faktor lain yang mempunyai ruangan di bawah lunas ( jarak dari dasar kapal lebih rendah ke dasar perairan) memungkinkan suatu daftar yang mungkin dari kapal dan/atau gelombang besar yang dihasilkan dalam dorongan dan/atau gerakan maju baling-baling kapal. Sekalipun faktor-faktor ini semua dipertimbangkan tetap ada suatu resiko yang ketinggalan disebabkan karena informasi yang meragukan tentang kedalaman air dan kecepat-annya. Disebabkan pengaruh meteorologi lokal tinggi air mungkin berbeda pada peta-peta yang ada dan data pasang surut atau bentuk dasar sungai atau selat yang telah berubah. Menyim-pan keraguan dalam ingatan disarankan untuk menentukan suatu “kliren lunas minimum aman” di bawah pertimbangan Squat dan faktor-faktor lain yang dapat diperkirakan.
Sejumlah personal dan institusi yang berbeda memperlakukan fenomena Squat dalam sebuah pengetahuan ilmiah dan juga dalam sebuah jalur empiris (empirisme = ilmu pengetahuan, hanya menerima pengalaman sebagai sebuah sumber kesadaran pengertian). Hingga sekarang tidak ada prediksi yang tepat dari kemungkinan Squat yang diharapkan. Disarankan pada kapal untuk menggunakan suatu metode evaluasi untuk rencana pelayaran dimana diketahui sebagai kepercayaaan dari sejumlah cukup percobaan-percobaan praktek dan dimana akan mengantarkan hasil pada apa yang disebut “sisi keselamatan”.
Setelah mempertimbangkan faktor-faktor lain yang meragukan seperti yang telah disebut-kan di depan, dan dengan ini menyimpan suatu kliren lunas yang layak para pelaksana dapat mengambil mendekati tujuannya tanpa kandas. Dalam mata pelajaran dari pelajaran-pelajaran ini sejumlah pola formula dan perhitungan dengan kekuatan yang berbeda dari terjadinya Squat telah berkembang. Dalam pratek penerapan, khusus dalam perairan-perairan Jerman, digunakan formula-formula yang dikembangkan oleh Dr. Barras, seorang pro-fesor Inggris. Formula-formula ini adalah sebuah sifat dasar empiris dan berbasiskan pada sekitar 500 ukuran pada kapal-kapal nyata dan model-model kapal. Formula yang diseder-hanakan untuk kapal-kapal dalam perairan-perairan yang tidak terbatas (kondisi perairan terbuka) terbaca sebagai berikut :
Squat (_) = Cb x V [metres] / 100
Dalam perairan-perairan terbatas (kondisi perairan terbatas) Dr. Barras mengambil sebuah kenaikkan Squat sebagai berikut :
Squat (_) = 2Cb x V [metres] / 100
V = kecepatan kapal terhadap air dalam knot.
Menurut Dr. Barras kedua formula adalah perkiraan kasar dan akan keliru pada sisi keselamatan.
Bagaimana mengenal apakah/kapan Squat terjadi? Jika kapal mendekati perairan dangkal dan terasa perubahan-perubahan dasar, berikut harus diperhatikan :
Perubahan pola ombak di buritan dan haluan kapal.
Kemudi kurang makan dan kapal menjadi sulit ketika melaksanakan olah-gerak.
Putaran mesin induk berkurang secara nyata dalam perairan terbatas lebih nyata dari pada dalam sisi alur tak terbatas.
Kecepatan kapal berkurang, dalam perairan terbatas lebih nyata dari pada dalam sisi alur perairan tak terbatas.
Terjadi cukup besar getaran-getaran bangunan kapal.
Bagaimana mencegah Squat? Hanya tin-dakan yang efektif dengan aba-aba kapal untuk meminimalkan atau mengurangi memulainya Squat adalah ‘segera kurangi kecepatan’. Nilai Squat berubah sekitar seperempat kecepatan kapal terhadap air. Dengan pengurangan kecepatan terhadap air sekitar ‘setengah’, Squat berkurang sekitar seperempat.
Tersebut di muka suatu percobaan untuk mendekati pokok Squat dalam suatu jalan sederhana dan mudah dimengerti dan memberikan beberapa alat untuk para praktisi untuk prakalkulasi nilai Squat untuk suatu pelayaran yang aman. Untuk menem-patkan diri kita lebih intensif dengan subyek ini, disarankan para praktisi di samping kur-sus Mooring Master di Diklatsus Perkapalan rajin membaca literatur-literatur.