THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

Selasa, 02 Juni 2009

SQUAT

Apakah dalam kenyataan Squat itu? Mengapa Squat relevan untuk dunia pelayaran? Squat adalah pengurangan jarak ruangan di bawah lunas kapal hingga dasar laut, disebabkan oleh gerakan relatif bentuk badan kapal yang terbenam dalam air. Dibandingkan dengan posisi netral, badan kapal terbenam lebih dalam ke dalam air dan pada waktu yang sama akan trim rata. Jumlah aljabar dari pembenaman dan bertambahnya trim disebut Squat. Squat terjadi ketika sebuah kapal laju terhadap air atau sebuah kapal tidak laju tetapi hanyut dalam aliran air (arus). Fenomena Squat telah lama diketahui orang. Tetapi untuk dunia pelayaran menjadi lebih relevan baru-baru ini karena kapal-kapal dalam waktu cepat tumbuh dibangun dalam dimensi lebih besar dan kecepatan lebih tinggi. 

Pada saat sekarang syarat kapal dan kedalaman air yang tersedia dalam me-masuki pelabuhan dan di dalam tuntutan pelabuhan bahwa Squat adalah suatu faktor yang mandatory (yang diminta) dalam rencana pelayaran dan operasi yang aman bagi suatu kapal. 

Bagaimana Squat terjadi? Suatu ke-cepatan membuat kapal menekan suatu masa dari air di depan haluannya. Air ini harus mengalir balik di bawah dan pada samping kapal (aliran balik) untuk menggantikan air yang dipindahkan oleh badan kapal. Dalam perairan dangkal dan sempit kecepatan partikel-partikel air dari aliran bertambah di mana menghasilkan suatu tekanan turun (Hukum Bernoulli). 

  

p + g x h + V = konstan 

p = tekanan statis, _= density, 

V = kecepatan, g = gravitasi, h = tinggi. 

  

Hukum Bernoulli menyatakan bahwa di dalam suatu cairan jumlah tekanan hidrosta-tika “p” tekanan gaya berat “_gh” dan tekanan hidrodinamika “_V_” tinggal konstan. Sebagai akibat naiknya tekanan hidrostatika adalah sama dengan berkurang-nya tekanan hidrodinamika yang disebab-kan oleh bertambahnya kecepatan dari aliran air. Jatuhnya tekanan di bawah dasar kapal menyebabkan suatu pembenaman vertikal badan kapal dalam air, pada waktu yang sama dan tergantung pada koefisien balok kapal (Cb), kapal akan trim ke depan atau ke belakang atau akan terbenam lebih dalam ke dalam air pada even keel (rata-rata). Jumlah dari semua pembenaman vertical dan trim disebut Squat. 

Trim sebuah kapal pada rata-rata (even keel) atau jika pada trim yang telah ada : 
Kapal even keel dan Cb = 0,7 — tanpa trim. 
Kapal even keel dan Cb > 0,7 — trim ke be-lakang. 
Kapal even keel dan Cb < 0,7 — trim ke depan. 
Kapal trim ke belakang — kapal Squat dengan trim ke belakang. 
Kapal trim ke depan — kapal Squat dengan trim ke depan. 

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi ukuran Squat : (a) Kedalaman air yang ada; (b) Kecepatan kapal terhadap air; (c) Koefisien balok kapal (Cb). 

Relevan juga apakah kapal sedang berlayar dalam perairan yang dangkal dan tidak terbatas atau dalam perairan yang terbatas (selat, sungai). 

Faktor-faktor lain yang mempunyai ruangan di bawah lunas ( jarak dari dasar kapal lebih rendah ke dasar perairan) memungkinkan suatu daftar yang mungkin dari kapal dan/atau gelombang besar yang dihasilkan dalam dorongan dan/atau gerakan maju baling-baling kapal. Sekalipun faktor-faktor ini semua dipertimbangkan tetap ada suatu resiko yang ketinggalan disebabkan karena informasi yang meragukan tentang kedalaman air dan kecepat-annya. Disebabkan pengaruh meteorologi lokal tinggi air mungkin berbeda pada peta-peta yang ada dan data pasang surut atau bentuk dasar sungai atau selat yang telah berubah. Menyim-pan keraguan dalam ingatan disarankan untuk menentukan suatu “kliren lunas minimum aman” di bawah pertimbangan Squat dan faktor-faktor lain yang dapat diperkirakan. 

Sejumlah personal dan institusi yang berbeda memperlakukan fenomena Squat dalam sebuah pengetahuan ilmiah dan juga dalam sebuah jalur empiris (empirisme = ilmu pengetahuan, hanya menerima pengalaman sebagai sebuah sumber kesadaran pengertian). Hingga sekarang tidak ada prediksi yang tepat dari kemungkinan Squat yang diharapkan. Disarankan pada kapal untuk menggunakan suatu metode evaluasi untuk rencana pelayaran dimana diketahui sebagai kepercayaaan dari sejumlah cukup percobaan-percobaan praktek dan dimana akan mengantarkan hasil pada apa yang disebut “sisi keselamatan”. 

Setelah mempertimbangkan faktor-faktor lain yang meragukan seperti yang telah disebut-kan di depan, dan dengan ini menyimpan suatu kliren lunas yang layak para pelaksana dapat mengambil mendekati tujuannya tanpa kandas. Dalam mata pelajaran dari pelajaran-pelajaran ini sejumlah pola formula dan perhitungan dengan kekuatan yang berbeda dari terjadinya Squat telah berkembang. Dalam pratek penerapan, khusus dalam perairan-perairan Jerman, digunakan formula-formula yang dikembangkan oleh Dr. Barras, seorang pro-fesor Inggris. Formula-formula ini adalah sebuah sifat dasar empiris dan berbasiskan pada sekitar 500 ukuran pada kapal-kapal nyata dan model-model kapal. Formula yang diseder-hanakan untuk kapal-kapal dalam perairan-perairan yang tidak terbatas (kondisi perairan terbuka) terbaca sebagai berikut : 

Squat (_) = Cb x V [metres] / 100 

  

Dalam perairan-perairan terbatas (kondisi perairan terbatas) Dr. Barras mengambil sebuah kenaikkan Squat sebagai berikut : 

Squat (_) = 2Cb x V [metres] / 100 

V = kecepatan kapal terhadap air dalam knot. 

  

Menurut Dr. Barras kedua formula adalah perkiraan kasar dan akan keliru pada sisi keselamatan. 

Bagaimana mengenal apakah/kapan Squat terjadi? Jika kapal mendekati perairan dangkal dan terasa perubahan-perubahan dasar, berikut harus diperhatikan : 
Perubahan pola ombak di buritan dan haluan kapal. 
Kemudi kurang makan dan kapal menjadi sulit ketika melaksanakan olah-gerak. 
Putaran mesin induk berkurang secara nyata dalam perairan terbatas lebih nyata dari pada dalam sisi alur tak terbatas. 
Kecepatan kapal berkurang, dalam perairan terbatas lebih nyata dari pada dalam sisi alur perairan tak terbatas. 
Terjadi cukup besar getaran-getaran bangunan kapal. 

  

Bagaimana mencegah Squat? Hanya tin-dakan yang efektif dengan aba-aba kapal untuk meminimalkan atau mengurangi memulainya Squat adalah ‘segera kurangi kecepatan’. Nilai Squat berubah sekitar seperempat kecepatan kapal terhadap air. Dengan pengurangan kecepatan terhadap air sekitar ‘setengah’, Squat berkurang sekitar seperempat. 

Tersebut di muka suatu percobaan untuk mendekati pokok Squat dalam suatu jalan sederhana dan mudah dimengerti dan memberikan beberapa alat untuk para praktisi untuk prakalkulasi nilai Squat untuk suatu pelayaran yang aman. Untuk menem-patkan diri kita lebih intensif dengan subyek ini, disarankan para praktisi di samping kur-sus Mooring Master di Diklatsus Perkapalan rajin membaca literatur-literatur.

sumber :
http://www.pertamina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3173&Itemid=340

Selamat Tinggal Pebel

Alkisah, tersebutlah sebuah zat di dunia mikro bernama Timbal atau timah hitam. Timbal yang tak kasat mata ini punya inisial Pb (baca: pebe). Tapi namanya tak sesingkat ancaman yang dibawanya. Ia tergolong salah satu zat pembunuh, yang mengancam kesehatan dan masa depan umat manusia. Celakanya, si pebe ada di udara sekitar kita! ="\""=== 

Jika terhirup dan masuk ke tubuh, sebagian besar akan ditimbun dalam tulang. Ketika orang mengalami stres, pebe diremobilisasi dari tulang dan masuk ke peredaran darah sehingga menimbulkan risiko keracunan. Dalam jangka panjang, penimbunan pebe bisa berbahaya. 

  

Pebe yang ditimbun dalam tulang seorang perempuan hamil, berisiko mengakibatkan kesehatan janin dan pertumbuhan balita terganggu, seperti, bayi cacat, bahkan keguguran! Bahkan jika berhasil lahir selamat, balita yang mendapatkan asupan timbal terus-menerus dari udara maupun air susu ibu, akan terhambat perkembangan sistem sarafnya. Anak menghadapi risiko penyakit neurotik, sukar belajar, dan penurunan tingkat IQ. Peningkatan kadar pebe dalam darah dari 10 menjadi 20 5g/dl, menurunkan IQ rata-rata dua poin. 

  

Pada remaja, pebe meningkatkan kelakuan kriminal. Sementara pada perempuan dewasa, selain mengganggu sistem reproduksi, juga mengganggu daur menstruasi. Pada laki-laki, pebe menurunkan jumlah dan kualitas sperma. Sperma cacat, membawa risiko bayi cacat. Libido laki-laki yang darahnya tercemar pebe akan turun dan dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Akhirnya, terhadap kaum lansia, si pebe ini mempercepat proses penuaan alias memperpendek umur. 


Enemy #1 in the Air 

Lantas dari mana datangnya si pebe? Dialah musuh nomor satu di udara kita, terutama udara di kota-kota besar. Dia datang sebagai emisi gas buang bahan bakar bensin dari kendaraan bermotor yang memenuhi jalan-jalan kota. Senyawa timbal atau TEL (tetra ethyl lead), dipergunakan untuk menaikkan oktan (octane booster) dalam bensin. 

  

Sekadar contoh, hasil kajian Vera Hakim dari UI pada 1998, menemukan, akumulasi pebe dalam darah anak-anak di Surabaya rata-rata 68 mikrogram/l, hingga menyebabkan anak kian agresif, kurang konsentrasi, bahkan menyebabkan kanker. 

  

Laporan UNICEF dan UNEP (1994), menyebutkan, tingginya kadar pebe di udara kota Bangkok, Thailand, menyebabkan 200.000 - 500.000 kasus hipertensi, dan sekitar 400 kematian setiap tahun. Anak-anak kehilangan rata-rata empat poin IQ pada usia 7 tahun. Dalam jangka panjang, berdampak pada menurunnya produktivitas dan memicu serangan jantung. 

  

Si pebe ini juga dapat mengkontaminasi tanah dan mencemari hasil pertanian yang dikonsumsi manusia. Sebuah laporan menyebutkan, penggunaan bahan bakar bertimbal melepaskan 95% timbal yang mencemari udara di negara berkembang. 

Tak Cukup Balongan 

Kalau sudah jelas dari mana asal muasalnya, kenapa juga bensin bertimbal masih digunakan? Negara-negara maju sebetulnya sudah menghapuskan bensin bertimbal sejak 20 tahun lalu. Atas maraknya berbagai kampanye anti timbal sejak 1997, wilayah Jakarta pun sebetulnya sudah bisa bebas dari bensin bertimbal sejak 2005. 

  

Pebe pada awal penggunaannya diperlukan untuk meningkatkan oktan dari BBM. Aditif tersebut digunakan juga karena merupakan alternatif termurah untuk meningkatkan performa BBM sesuai tuntutan spesifikasi mesin kendaraan. Pertamina sekarang, selaku produsen BBM, memproduksi BBM beroktan tinggi dengan bahan baku HOMC (High Octane Mogas Component) tanpa pebe. Contoh nyata upaya untuk memproduksi HOMC adalah Proyek Langit Biru Balongan (PLBB). 

  

Proyek pembangunan kilang minyak penghasil bensin tanpa timbal ramah lingkungan milik PT Pertamina (Persero) ini menghasilkan bensin tanpa timbal beroktan 92 dan 95. Bahkan sebelumnya, bensin Super TT (oktan 94) yang diproduksi Kilang Minyak UP VI Balongan sudah beredar, meski masih terbatas di kawasan DKI Jakarta, Cirebon, dan pantai utara (Pantura) Jabar, serta Bali. 

  

Tapi, mengandalkan Balongan yang berkapasitas 340 ribu barrel/hari, masih jauh dari cukup untuk ‘mengusir’ si pebe. Namun bagi Pertamina, persoalannya tak sesederhana membalik telapak tangan.Biaya yang harus dikeluarkan untuk menjadikan tiga kilang lainnya, yakni kilang Dumai, Plaju, dan Balikpapan, mampu memproduksi bensin tanpa timbal, tidaklah sedikit. 

  

Namun seperti diungkapkan Dirut Pertamina Ari H. Soemarno, perusahaan telah mengkaji dengan cermat sisi ekonomis dari investasi pengembangan kilang yang mampu memproduksi bensin nontimbal. Yang terang, jika dihitung lebih luas, kerugian memakai bensin bertimbal akan lebih besar dari ongkosnya. Sebuah penelitian dari Lembaga Pengembangan dan Riset Minyak dan Gas menemukan kerugian pencemaran polusi timbal bisa dua kali lipat dibanding biaya yang harus dikeluarkan untuk menguranginya. 

  

Keberhasilan 

Penghapusan bensin bertimbal menjadi salah satu target utama Dirut Pertamina Ari H. Soemarno sejak memimpin pada Maret 2006. Pada awal Juli 2006, Pertamina mengumumkan untuk mengubah semua bensin bertimbal menjadi nontimbal. Artinya, Pertamina harus lebih banyak memproduksi Mogas yang ber-octane tinggi (HOMC), agar tidak lagi membutuhkan TEL, untuk menaikkan octane. 

  

Sebuah penelitian terakhir menunjukkan, kandungan timbal pada bensin Indonesia pada 2006 sudah menurun drastis, yaitu hanya tersisa 0,038 g/l, jauh di bawah ambang batas normal yang diperkenankan, karena bensin produksi Pertamina memang seluruhnya sudah nontimbal sejak Juni 2006 silam. 

  

Untuk memproduksi bensin bebas timbal, Pertamina mematok dua strategi. Jangka pendek, Pertamina mengimpor langsung bensin nontimbal sepanjang kapasitas produksi belum memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sedangkan, Jangka panjang, meningkatkan kapasitas kilang yang khusus memproduksi bensin nontimbal. Pertamina komit menanamkan investasi yang dibutuhkan. 

  

Targetnya bukan hanya menghapuskan timbal, namun juga memenuhi semua standar kualitas bahan bakar yang menjadi trend global, seperti pengurangan kandungan sulfur. “Kelak bahan bakar Pertamina akan sesuai dengan standar Euro-type,” demikian Ari. 

  

Komitmen dan upaya Pertamina untuk memproduksi bahan bakar yang memenuhi standar bahan bakar global yang kompetitif, yaitu dengan tetap mempertimbangkan sisi ekonomis dan bisnis, boleh disebut salah satu keberhasilan Pertamina. Tentu bukan proses yang mudah. ‘Terusirnya’ si pebe yang menakutkan dari udara kita, maka salah satu ancaman terdepan generasi bangsa ini sudah dihilangkan.

sumber :
http://www.pertamina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3004&Itemid=340

Jelang MotoGP 2009, Dimana Posisi SUZUKI ?


Jakarta - Bicara tentang MotoGP, biasanya perhatian langsung tertuju kepada tiga besar Yamaha, Ducati dan Honda. Lantas di mana posisi Suzuki di konstelasi MotoGP tahun ini?

Tak bisa dipungkiri, tiga pabrikan besar di atas memang mendominasi persaingan MotoGP beberapa tahun belakangan. Sedangkan Suzuki harus puas menjadi kuda hitam yang baru bisa mengganggu.

Musim lalu adalah contohnya. Prestasi Suzuki yang diperkuat Chris Vermeulen dan Loris Capirossi tidak bisa dibilang cukup baik meski mampu tiga kali merengkuh podium ketiga, masing-masing dua oleh Vermeulen dan satu dari Capirex. Di klasemen akhir, Vermeulen di peringkat delapan dan Capirossi sepuluh.

Catatan itu tentunya sebuah penurunan dari musim sebelumnya, tahun 2007, di mana Vermeulen mampu merebut satu kemenangan. Pembalap lainnya, John Hopkins, juga berprestasi lumayan dengan menduduki peringkat akhir keempat.

Suzuki tentu berniat bangkit musim ini. Masih disokong duet Vermeulen-Capirex, pabrikan Jepang itu boleh berharap banyak bila mendasarkan ekspektasinya dari serentetan tes yang sudah mereka jalani sejauh ini.

Setelah melakoni tiga tes di Sepang (Malaysia), Losail (Qatar), dan Jerez (Spanyol), Suzuki memperlihatkan potensinya. Di tangan Vermeulen dan Capirex, motor Suzuki GSV-R secara konstan selalu berada di enam besar.

“Menyenangkan menyelesaikan jadwal tes dengan hasil bagus di Jerez. Itu memperlihatkan seberapa jauh kemajuan motor kami selama musim dingin,” sambut Capirossi seperti dilansir Autosport.

Sirkuit Losail di Qatar yang selama ini menyulitkan Suzuki ternyata mampu dilahap dengan catatan cukup baik. Hal ini jelas disambut dengan gembira oleh dua pembalapnya.

“Qatar di masa lalu adalah trek yang sulit untuk Suzuki. Tetapi tes di sana awal tahun ini cukup bagus dan semoga kami bisa memulai musim ini dengan start yang bagus,” kata Capirex yang kini berusia 35 tahun.

“Dahulu, Qatar adalah lintasan yang menyulitkan. Namun GSV-R baru kelihatannya bekerja sangat bagus di sana. Loris dan saya mencatat kecepatan yang bagus di tes,” tambah Vermeulen yang berkebangsaan Australia.

Meski cukup konstan, peluang Suzuki untuk menyodok terbilang cukup kecil meski tidak tertutup. Harapan bisa membesar bila ada seri yang berlangsung di bawah guyuran hujan mengingat Vermeulen yang dikenal piawai menaklukkan trek basah seperti diperlihatkannya saat menjuarai GP Prancis 2007.

Hanya saja, bila harus terus mengandalkan hujan, akan sangat sulit bagi Suzuki untuk membongkar dominasi trio Yamaha, Ducati, dan Honda.

sumber : http://blog.its.ac.id/dyah03tc/2009/04/08/jelang-motogp-2009-di-mana-posisi-suzuki/

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi

Kekayaan alam Indonesia memang melimpah ruah, dari mulai sumber daya alam sampai sumber daya mineral semua tersedia. Sumber daya mineral yang melimpah di negara tercinta ini antara lain emas, tembaga, platina, nikel, timah, batu bara, migas, dan panas bumi. Untuk mengelola panas bumi (geothermal) Pertamina telah membentuk PT Pertamina Geothermal Energy, Desember 2006 yang lalu. Geothermal adalah salah satu kekayaan sumber daya mineral yang belum banyak dimanfaatkan. Salah satu sumber geothermal kita yang berpotensi besar tetapi belum dieksploitasi adalah yang ada di Sarulla, dekat Tarutung, Sumut. Sumber panas bumi Sarulla bahkan dikabarkan memiliki cadangan terbesar di dunia. Adalah Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro yang mengatakan hal itu ketika berkunjung ke lokasi panas bumi tersebut, seperti dimuat oleh koran lokal Medan beberapa tahun lalu. 

Saat ini panas bumi (geothermal) mulai menjadi perhatian dunia karena energi yang dihasilkan dapat dikonversi menjadi energi listrik, selain bebas polusi. Beberapa pembangkit listrik bertenaga panas bumi telah terpasang di manca negara seperti di Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Italia, Swedia, Swiss, Jerman, Selandia Baru, Australia, dan Jepang. Amerika saat ini bahkan sedang sibuk dengan riset besar mereka di bidang geothermal dengan nama Enhanced Geothermal Systems (EGS). EGS diprakarsai oleh US Department of Energy (DOE) dan bekerja sama dengan beberapa universitas seperti MIT, Southern Methodist University, dan University of Utah. Proyek ini merupakan program jangka panjang dimana pada 2050 geothermal meru-pakan sumber utama tenaga listrik Amerika Serikat. Program EGS bertujuan untuk meningkatkan sumber daya geothermal, menciptakan teknologi ter-baik dan ekonomis, memperpanjang life time sumur-sumur produksi, ekspansi sumber daya, menekan harga listrik geothermal menjadi seekono-mis mungkin, dan keunggulan lingkungan hidup. Program EGS telah mulai aktif sejak Desember 2005 yang lalu. 


Terjadinya Lumpur Panas dan Panas Bumi 

Untuk memahami bagaimana panas bumi terbentuk, kita bisa analogikan bumi ini dengan telur ayam yang direbus. Bila telur rebus tadi kita belah, maka kuning telurnya itu dapat kita pandang sebagai perut bumi. Kemudian putih telur itulah lapisan-lapisan bumi, dan kulitnya itu merupakan kulit bumi. Di bawah kulit bumi, yaitu lapisan atas merupakan batu-batuan dan lumpur panas yang disebut magma. Magma yang keluar ke permukaan bumi melalui gunung disebut dengan lava. 

Setiap 100 meter kita turun ke dalam perut bumi, temperatur batu-batuan cair tersebut naik sekitar 30 C. Jadi semakin jauh ke dalam perut bumi suhu batu-batuan maupun lumpur akan makin tinggi. Bila suhu di permukaan bumi adalah 270 C maka untuk kedalaman 100 meter suhu bisa mencapai sekitar 300 C. Untuk kedalaman 1 kilometer suhu batu-batuan dan lumpur bisa mencapai 57-600 C. Bila kita ukur pada kedalaman 2 kilometer suhu batuan dan lumpur bisa mencapai 1200 C atau lebih. Lebih panas dari air rebusan yang baru mendidih. Bahkan bila lumpur ini menyembur keluar pun masih tetap panas. Hal seperti inilah yang terjadi di Sidoarjo dan sekitarnya dimana lumpur panas masih menyembur. 

Di dalam kulit bumi ada kalanya aliran air dekat sekali dengan batu-batuan panas di mana suhu bisa mencapai 1480C. Air tersebut tidak menjadi uap (steam) karena tidak ada kontak dengan udara. Bila air panas tadi bisa keluar ke permukaan bumi karena ada celah atau terjadi retakan di kulit bumi, maka timbul air panas yang biasa disebut dengan hot spring. Air panas alam (hot spring) ini biasa dimanfaatkan sebagai kolam air panas, dan banyak pula yang sekaligus menjadi tempat wisata. Di Indonesia banyak juga air panas alami yang dimanfaatkan sebagai sarana pemandian dan tempat wisata seperti Ciater, Cipanas-Garut, Sipoholon dan Desa Hutabarat di Tarutung, Lau Debuk-debuk di Tanah Karo, dan beberapa tempat lainnya di penjuru tanah air. 

Kadang-kadang air panas alami tersebut keluar sebagai geyser. Di Amerika sekitar 10.000 tahun yang lalu suku Indian mengguna-kan air panas alam (hot spring) untuk memasak, di mana daerah sekitar mata air tersebut adalah daerah bebas (netral). Beberapa sumber air panas dan geyser malah dikeramatkan suku Indian pada masa lalu seperti California Hot Springs dan Geyser di daerah wisata Napa, Cali-fornia. Saat ini panas alam bahkan digunakan sebagai pemanas ruangan di kala musim dingin seperti yang terdapat di San Bernardino, Cali-fornia Selatan. Hal yang sama juga dapat kita temui di Islandia (country of Iceland) dimana gedung-gedung dan kolam renang dipanaskan dengan air panas alam (hot spring) yang kadang kala disebut dengan geothermal hot water. 

Selain sebagai pemanas, panas bumi ternyata dapat juga mengha-silkan tenaga listrik. Di atas telah di-sebutkan bahwa air panas alam ter-sebut bila bercampur dengan udara karena terjadi fraktur atau retakan maka selain air panas akan keluar juga uap panas (steam). Air panas dan steam inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik. Agar panas bumi (geothermal) tersebut bisa dikonversi menjadi ener-gi listrik tentu diperlukan pembangkit (power plants). 

Reservoir panas bumi biasanya diklasifi-kasikan ke dalam dua golongan yaitu yang ber-suhu rendah (low temperature) dengan suhu <1500 C dan yang bersuhu tinggi (high tempera-ture) dengan suhu diatas 1500C. Yang paling baik untuk digunakan sebagai sumber pem-bangkit tenaga listrik adalah yang masuk kate-gori high temperature. Namun dengan perkem-bangan teknologi, sumber panas bumi dengan kategori low temperature juga dapat digunakan asalkan suhunya melebihi 500 C. 

Pembangkit (power plants) untuk pembang-kit listrik tenaga panas bumi dapat beroperasi pada suhu yang relatif rendah yaitu berkisar antara 122 s/d 4820 F (50 s/d 2500 C). Banding-kan dengan pembangkit pada PLTN yang akan beroperasi pada suhu sekitar 10220 F atau 5500 C. Inilah salah satu keunggulan pembangkit listrik geothermal. Keuntungan lainnya ialah bersih dan aman, bahkan geothermal adalah yang terbersih dibandingkan dengan nuklir, minyak bumi dan batu bara. 

Pembangkit yang digunakan untuk meng-konversi fluida geothermal menjadi tenaga listrik secara umum mempunyai komponen yang sama dengan power plants lain yang bukan berbasis geothermal, yaitu terdiri dari gene-rator, turbin sebagai penggerak generator, heat exchanger, chiller, pompa, dan sebagainya. Saat ini terdapat tiga macam teknologi pembangkit panas bumi (geothermal power plants) yang dapat mengkonversi panas bumi menjadi sumber daya listrik, yaitu dry steam, flash steam, dan binary cycle. Ketiga macam teknologi ini pada dasarnya digunakan pada kondisi yang berbeda-beda. 


1. Dry Steam Power Plants 

Pembangkit tipe ini adalah yang pertama kali ada. Pada tipe ini uap panas (steam) lang-sung diarahkan ke turbin dan mengaktifkan generator untuk bekerja menghasilkan listrik. Sisa panas yang datang dari production well dialirkan kembali ke dalam reservoir melalui injection well. Pembangkit tipe tertua ini per-tama kali digunakan di Lardarello, Italia, pada 1904 dimana saat ini masih berfungsi dengan baik. Di Amerika Serikat pun dry steam power masih digunakan seperti yang ada di Geysers, California Utara. 


2. Flash Steam Power Plants 

Panas bumi yang berupa fluida misalnya air panas alam (hot spring) di atas suhu 1750 C dapat digunakan sebagai sumber pembangkit Flash Steam Power Plants. Fluida panas tersebut dialir-kan kedalam tangki flash yang tekanannya lebih rendah sehingga terjadi uap panas secara cepat. Uap panas yang disebut dengan flash inilah yang menggerakkan turbin untuk meng-aktifkan generator yang kemudian menghasil-kan listrik. Sisa panas yang tidak terpakai ma-suk kembali ke reservoir melalui injection well. Con-toh dari Flash Steam Power Plants adalah Cal-Energy Navy I flash geothermal power plants di Coso Geothermal field, California, USA. 


3. Binary Cycle Power Plants (BCPP) 

BCPP menggunakan teknologi yang berbe-da dengan kedua teknologi sebelumnya yaitu dry steam dan flash steam. Pada BCPP air panas atau uap panas yang berasal dari sumur pro-duksi (production well) tidak pernah menyentuh turbin. Air panas bumi digunakan untuk memanaskan apa yang disebut dengan working fluid pada heat exchanger. Working fluid kemu-dian menjadi panas dan menghasilkan uap berupa flash. Uap yang dihasilkan di heat exchanger tadi lalu dialirkan untuk memutar turbin dan selanjutnya menggerakkan genera-tor untuk menghasilkan sumber daya listrik. Uap panas yang dihasilkan di heat exchanger inilah yang disebut sebagai secondary (binary) fluid. Binary Cycle Power Plants ini sebetulnya merupakan sistem tertutup. Jadi tidak ada yang dilepas ke atmosfer. 

Keunggulan dari BCPP ialah dapat dioperasikan pada suhu ren-dah yaitu 90-1750C. Contoh pene-rapan teknologi tipe BCPP ini ada di Mammoth Pacific Binary Geo-thermal Power Plants di Casa Di-ablo geothermal field, USA. Diper-kirakan pembangkit listrik panas bumi BCPP akan semakin banyak digunakan dimasa yang akan datang. 


Masa Depan Listrik PanasBumi 

Meningkatnya kebutuhan ener-gi dunia ditambah lagi dengan se-makin tingginya kesadaran akan kebersihan dan keselamatan lingkungan, maka panas bumi (geothermal) akan mempunyai masa depan yang cerah. Program EGS (enhanced geothermal systems) yang dilakukan Amerika Serikat misalnya, adalah suatu program besar-besaran untuk menjadikan geothermal sebagai salah satu primadona pembangkit listrik pada 2050 yang akan datang. 

Indonesia sendiri sebetulnya sangat ber-peluang untuk melakukan pemanfaatan geo-thermal sebagai pembangkit listrik, bahkan berpotensi sebagai negara pengekspor listrik bila ditangani secara serius. Hal ini tidak berlebihan, mengingat banyaknya sumber geothermal yang sudah siap diekploitasi di sepanjang Sumatra, Jawa, dan Sulawesi. Untuk mempermudah pelaksanaannya tidak ada sa-lahnya bila kita bekerja sama dengan negara maju asalkan kepentingan kita yang lebih dominan. Misalnya kita bekerja sama dengan US Department of Energy (DOE) untuk men-dapat berbagai hasil riset mereka dalam EGS.• (Gilbert Hutauruk - SBTI-Direktorat Umum & SDM).

sumber :

http://www.pertamina.com/index.phpoption=com_content&task=view&id=3015&Itemid=340

Tantangan Dalam Mencari Prospek Migas Baru

Dewasa ini industri hulu migas tengah menghadapi tiga tantangan utama. 
Pertama, bagaimana menemukan potensi hidrokarbon pada frontier area melalui kegiatan eksplorasinya. Kedua, pemanfaatan teknologi untuk mengoptimalkan produksi di lapangan-lapangan migas yang sedang dikelola. Dan ketiga, mengembangkan temuan-temuan migas baru di area yang sudah mature. 

Sejauh ini issue yang ketiga yang paling memberikan dampak besar terhadap suplai migas dunia dalam jangka waktu dekat ini. 

Keberhasilan dalam menemukan cadangan-cadangan migas baru, khususnya di frontier area, masih merupakan barang mewah dan mahal, yang belum tentu setiap oil company mampu mendapatkannya. Seperti kata Robin Hamilton (Team Leader Shell International E&P, Hous-ton), bahwa successful frontier exploration is the industry champagne and caviar. Sementara itu, keberhasilan penemuan prospek-prospek mi-gas baru di mature area merupakan makanan pokoknya atau bread and butter. Walaupun kepuasan para eksplorasionis jauh berbeda saat menemukan cadangan baru dari frontier area dibanding dengan menemukan prospek di area yang sudah mature. 


Intellectual White Space 

Pada American Association of Petroleum Geologist (AAPG) Annual Convention, yang diselenggarakan pada akhir Maret 2007 yang baru lalu diselenggarakan di Long Beach, Cali-fornia, Robin Hamilton, bersama timnya, akan mempresentasikan sebuah kajian yang me-narik, yang akan menawarkan sebuah play methodology yang diterapkan di perusahaan tersebut. 

Presentasi ilmiah yang bertajuk Identifying New Material Hydrocarbon Plays : The Challenge and an Approach ini akan menceritakan ba-gaimana proses prospect generation yang dila-kukan oleh Shell. Menurut Hamilton, pende-katan yang digunakan tersebut antara lain bagaimana menganalogikan metode yang di-gunakan oleh perusahaan-perusahaan migas independen dalam melakukan eksploitasi di mature area. 

Yang sedikit mengejutkan adalah kesuk-sesan Shell dalam membuktikan 80 play concept-nya, yang menghasilkan rata-rata 500 MMB-OE, bukan didorong (drive) oleh teknologi saat ini, tapi lebih didominasi oleh kemampuan mengembangkan model geologi, seperti yang dikatakannya bahwa What was the critical success factor? New technology didn’t make the top of the list. By far the predominant factor across the board was the development of a new geological model. 

Dan yang lebih mengejutkan lagi adalah faktor keberuntungan merupakan kunci sukses yang kedua.. ”…..And the second was serendipity — plain luck,” kata Hamilton 

Lebih jauh Hamilton akan menjelaskan bahwa banyak play concept dihasilkan karena terinspirasi oleh operator-operator independen kecil yang melakukan kegiatan eksploitasi migas di area yang sudah mature. 

Saat beberapa tim melakukan studi untuk mengembangkan konsep-konsep baru dalam mendapatkan prospek migas baru di frontier area, besar sekali jurang pengetahuan atau gaps in knowledge yang berhubungan dengan geologi cekungan dan petroleum system. Namun demikian, justru pada area yang disebut intellectual white space inilah play concept yang baru banyak dikembangkan. Bahkan tidak hanya intellectual white space tetapi juga technical white space, karena minimnya data yang dapat digunakan untuk menganalisa geologi cekungan tersebut. 

Salah satu cara mengembangkan play concept baru adalah dengan melihat secara regional berdasarkan pemahaman teknis yang pernah ada di suatu cekungan. Kemudian melakukan analog petroleum system yang mempunyai kemiripan dengan cekungan tersebut. Cara lainnya adalah membandingkan dengan petroleum system yang dihasilkan dari data sumur yang pernah dibor. 


Pendekatan Forensik 

Pendekatan empiris yang dilakukan Shell banyak mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang spesifik, khususnya hal-hal yang banyak tidak diketahui dalam mencari kemungkinan-ke-mungkinan yang sebelumnya tidak terlihat. Kita tidak seperti sedang menggunakan pisau saat memotong kue dalam melakukan kajian petro-leum system, melainkan dengan memaksa kita untuk selalu bertanya dan bertanya. Kuncinya adalah kecepatan dalam menyemai ide-ide baru. 

Ketika kita bicara melangkah ke target lebih dalam, maka pertanyaan yang muncul adalah ada apa di sana? Apa kendalanya? Begitu juga ketika kita mau melangkah ke shallow target atau out step, maka dengan cepat kita bisa membanding-kannya dengan konsep-konsep yang pernah di-implementasikan dalam area-area yang sudah produksi. 

Metode seperti ini lebih mendekati pende-katan forensic. Misalnya, ketika kita tahu bahwa kita sedang berada pada kondisi geologi deltaic, maka pertanyaan yang muncul adalah berapa maksimum kedalaman kita masih dapat mene-mukan porositas reservoir yang masih ekono-mis.Kadang-kadang tidak setiap langkah seperti ini akan memberikan kesuksesan yang cepat, tetapi paling tidak kita telah melakukan evaluasi yang cepat dalam menghasilkan prospek-prospek baru. 

Saat kita berada di alam play baru, itu meru-pakan situasi yang sangat mengesankan to hit the home run…… Apalagi saat kita melakukan pem-boran sumur pertama, yang merupakan ujian pertama terhadap kebenaran konsep kita. Hal yang penting di sini adalah melakukan evaluasi terhadap suatu geological play concept secara cepat. 


Pemahaman Geolog 

Steve Brachman (pemenang the best oral pre-sentation at the 2006 AAPG Annual Meeting, geologist dari perusahaan minyak Pogo Producing Co. dan saat ini President for Hous-ton Geological Society (HGS), akan mempre-sentasikan mengenai penemuan-penemuan migas pada zona baru di Northern Lafourche Parish, Lousiana sebesar 600 BCF di area yang sudah mature. Pogo bersama mitranya telah menghasilkan 13 sampai 15 prospek baru dan telah membuktikan 10 prospek yang sukses menghasilkan migas pada zona reservoir baru. 

Penemuan ini diawali dengan pemahaman geologi regional dengan menggunakan data sumur, log, seismik 2D (dua dimensi) dan data pendukung lainnya. Kriteria yang digunakan adalah fokus pada kompleksitas struktur geologi dan stratigrafi, serta sifat-sifat reservoir dari berbagai zona lapisan. Kompleksitas geologi ini juga telah mendorong untuk me-lakukan survei 3D seismik sebagai pendekatan akhirnya. 

Kemudian langkah selanjutnya adalah melakukan analog antara zona-zona produksi yang telah kita ketahui dengan potensi baru dari hasil studi, sehingga penemuan zona reservoir prospektif yang baru akan menambah peluang terhadap tambahan produksi. 

Pendekatan ketiga adalah membandingkan antara produksi dengan potensi yang telah diproyeksikan. 

Hal yang tak kalah pentingnya adalah pendekatan keekonomian saat akan melakukan survey seismik 3D, mengingat investasi yang sangat mahal, terutama saat kita mencari mitra dalam berinvestasi. Kita harus mampu me-yakinkan top management untuk melaksanakan proyek ini karena akan memberi dampak ekonomi yang signifikan. 

Pemahaman akan kondisi geologi berdasar-kan kajian data seismik 2D akan menjadi faktor kritis sebelum melakukan investasi untuk survey seismik 3D. Karena hasil survei seismik 3D merupakan penajaman dan peningkatan akurasi dari interpretasi data survei seismik 2D. 


Bagaimana di Pertamina 

Seperti yang pernah saya singgung dalam artikel Upaya Peningkatan Cadangan Migas (War-ta Pertamina, Desember 2006 ), bahwa di Direktorat Hulu, khususnya di PT Pertamina EP, telah dibentuk beberapa proyek akselerasi yang bertujuan untuk mempercepat penemuan cadangan baru, peningkatan produksi dan optimalisasi produksi dari lapangan-lapangan yang sudah mature (brown field). 

Percepatan eksplorasi up side potential di area Pondok Tengah dan shallow target di area Cepu, merupakan bentuk pencarian cadangan migas baru pada area-area yang sudah mature, dengan mengembangkan konsep-konsep geologi baru. 

Penemuan migas pada zona reservoir baru, seperti pada lapisan conglomerates Formasi Pre-Talang Akar (Pre TAF) di sumur PDT-09, merupakan bukti masih banyak peluang yang dapat dikembangkan untuk mendapatkan cadangan baru melalui intensifikasi di daerah yang sudah mature. 

Bahkan pada saat tulisan ini diketik, saya mendapat laporan hasil uji kandungan lapisan (UKL) yang pertama di sumur eksplorasi Randegan Utara (RDU)-1 telah ditemukan hid-rokarbon, yang semakin memberi keyakinan pada eksplorasionis untuk terus mengembang-kan konsep-konsep geologi baru melalui studi-studi yang lebih intensif dan terintegrasi. 

Sementara pencarian cadangan migas baru melalui intensifikasi dan pengembangan kon-sep-konsep geologi baru di area mature terus digalakkan, Pertamina EP juga tengah giat-giatnya melakukan studi pengembangan pro-yek Enhance Oil Recovery (EOR), yang diawali tahun 2007 ini dan diharapkan sudah mulai melakukan melakukan pilot project beberapa sumur pada tahun 2008. Pada tahun 2009 diperkirakan sudah dapat memberikan kon-tribusinya dan puncaknya diproyeksikan pada tahun 2012 dengan kontribusi puncaknya se-kitar 23,000 BOPD. Beberapa teknologi akan diaplikasikan dalam rangka optimalisasi pro-duksi pada lapangan-lapangan tua ini seperti Water Flooding, injeksi Polymer, dan CO2. 

Kabar gembira lainnya adalah berhasilnya Pertamina yang bermitra dengan Statoil (Nor-wegia) mendapatkan blok eksplorasi baru, yaitu Blok Karama, di offshore Kalimantan Timur. Para eksplorasionis menilai blok baru ini adalah lahan yang menantang, yang merupakan Deep Water Area, baik dari sisi operasi (kedalaman laut lebih dari 1000 m), maupun dari sisi target reservoirnya, yang umumnya merupakan sedimen laut dalam. Keberhasilan mengakuisisi blok baru ini dan dalam melakukan penemuan cadangan baru di masa depan akan menjadi-kannya champagne & caviar-nya Pertamina. 

Semoga keberhasilan-keberhasilan dalam mendapatkan cadangan baru di area mature, mengoptimalisasikan produksi di lahan-lahan brown field, serta mendapatkan new discovery di blok baru yang penuh resiko ini, merupakan jawaban tepat terhadap beberapa tantangan industri perminyakan saat sekarang, seperti yang disinggung oleh Robin Hamilton di awal tulisan ini.
sumber :
http://www.pertamina.comindex.phpoption=com_content&task=view&id=3013&Itemid=341

Kalender Sementara MotoGP 2009


PARIS - Badan motor dunia FIM telah mengumumkan kalender sementara MotoGP untuk musim balap 2009. Kalender sementara dibuat untuk mengakomodir absennya GP China dan masuknya Hungaria.

Format kalender kejuaraan MotoGP 2009 masih sama, yakni 18 lomba balap. Lomba di awali di Qatar 12 April dan diakhiri di Valencia 8 November.

Dalam kalender sementara yang dirilis FIM di autosport, Jumat (25/7/2008), tidak tercantum Grand Prix China. Pengganti China adalah Sirkuit Balatonring di Hungaria.

Kalender sementara MotoGP 2009:

12 April Qatar Doha/Losail
26 April Jepang Motegi
3 Mei Spanyol Jerez 
17 Mei Prancis Le Mans
31 Mei Italia Mugello
14 Juni Katalunya Katalunya
27 Juni Belanda Assen
5 Juli Amerika Serikat Laguna Seca
19 July Jerman Sachsenring
26 Juli Inggris Donington Park
16 Agustus Rep. Ceska Brno
30 Agustus Indianapolis Indianapolis
13 September San Marino Misano
20 September Hungaria Lake Balaton
4 Oktober Portugal Estoril
18 Oktober Australia Phillip Island
25 Oktober Malaysia Sepang
8 Nopember Valencia Valencia

sumber : http://sports.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/07/25/38/131152/kalender-sementara-motogp-2009

GAS ALAM, SUMBER ENERGI UTAMA MASA DEPAN

Apa Itu Gas Alam ? 

Gas alam seperti juga minyak bumi merupakan senyawa 

hidrokarbon (Cn H2n+2) yang terdiri dari campuran 

beberapa macam gas hidrokarbon yang mudah terbakar dan non-hidrokarbon seperti N2, CO2 dan H2S. Umumnya gas yang terbentuk sebagian besar dari metan CH4, dan dapat juga termasuk etan C2H6 dan propan C3H8. Komposisi gas alam bervariasi, tetapi umumnya tipikal gas alam (sebelum dilakukan pemrosesan) adalah seperti pada tabel di bawah ini. 
Gas alam yang didapat dari dalam sumur di bawah bumi, biasanya ber-gabung dengan minyak bumi. Gas ini disebut sebagai gas associated. Ada juga sumur yang khusus menghasilkan gas, sehingga gas yang dihasilkan disebut gas non associated. Sekali dibawa ke atas permukaan bumi, terhadap gas dila-kukan pemisahan untuk menghilang-kan impurities seperti air, gas-gas lain, pasir dan senyawa lainnya. Beberapa gas hidrokarbon seperti propan (C3H8) dan butan (C4H10) dipisahkan dan dijual secara terpisah. Setelah diproses, gas alam yang bersih ditransmisikan ke titik-titik penggunaan melalui jaringan pipa, yang jauhnya dapat mencapai ribuan kilometer. Gas alam yang dikirim melalui pipa tersebut merupakan gas alam dalam bentuk yang murni karena hampir seluruhnya adalah metan (CH4). 

Gas alam yang dikirim tersebut merupa-kan ‘dry gas’ atau ‘gas kering’. Metan adalah molekul yang dibentuk oleh satu atom karbon dan empat atom hidrogen sebagai CH4. Gas metan mudah terbakar dimana secara kimia terjadi reaksi antara metan dan oksigen yang hasilnya berupa karbon di-oksida (CO2), air (H2O) ditambah sejumlah besar energi, sebagaimana persamaan be-rikut : 

CH4[g] + 2 O2[g] CO2[g] + 2 H2O[50] + 891 kJ 

  

Pengukuran Gas Alam 

Gas alam dapat diukur dalam sejumlah cara. Sebagai gas, ia dapat diukur melalui volume pada temperatur dan tekanan nor-mal, dinyatakan dalam cubic feet (CF), yang umumnya dipakai dalam ribuan cubic feet (MCF), jutaan cubic feet (MMCF), atau triliun cubic feet (TCF). Gas alam juga sering diukur dan dinyatakan dalam British thermal unit (BTU). Satu BTU adalah sejumlah gas alam yang akan menghasilkan energi yang cukup untuk memanaskan satu pound air dengan satu derajat pada tekanan normal. Satu cubic feet gas alam mengan-dung sekitar 1,027 BTU. Gas alam yang dikirim melalui pipa di USA, diukur dalam satuan ‘therms’ untuk penggunaan pemba-yaran. Satu ’therm’ adalah ekivalen dengan 100.000 BTU, atau sekitar 97 SCF gas alam. 

  

Konsumsi Gas Alam Dunia 

Gas alam dewasa ini telah menjadi sumber energi alternatif yang banyak digunakan oleh masyarakat dunia untuk berbagai keperluan, baik untuk perumahan, komersial maupun industri. Dari tahun ke tahun penggunaan gas alam selalu meningkat. Hal ini karena banyaknya keuntungan yang didapat dari penggunaan gas alam dibanding dengan sumber energi lain. Energi yang dihasilkan gas alam lebih efisien. Tidak seperti halnya dengan minyak bumi dan batu bara, penggunaannya jauh lebih bersih dan sangat ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan polusi terhadap lingkungan. Disamping itu, gas alam juga mempunyai beberapa keunggulan lain, seperti tidak berwarna, tidak berbau, tidak korosif dan tidak beracun. 

Apabila kita lihat pertumbuhan konsumsi gas alam dunia dalam 20 (dua puluh) tahun ke depan berdasarkan data dan proyeksi dari Energy Information Administration (USA) dalam International Energy Outlook tahun 2002, maka proyeksi konsumsi gas alam dunia akan mencapai 162 trilliun cubic feet (TCF) pada tahun 2020. Jumlah ini merupakan 2 (dua) kali konsumsi pada tahun 1999 yang sebesar 84 TCF. Kalau pada tahun 1999 pangsa pasar gas alam dibandingkan sumber energi lain adalah 23%, maka pada tahun 2020 diproyeksikan akan naik menjadi 28%. 

  

Cadangan Gas Alam Dunia 

Berdasarkan data dari Natural Gas Fundamentals, Institut Francais Du Petrole pada tahun 2002, cadangan terbukti (proved reserves) gas alam dunia ada sekitar 157.703 109 m3 atau 142 Gtoe (1000 m3 = 0,9 toe). Jumlah cadangan ini jika dengan tingkat konsumsi sekarang akan dapat bertahan sampai lebih dari 60 tahun. Apabila kita bandingkan dengan cadangan minyak dunia, maka berdasarkan tingkat konsumsi sekarang, minyak bumi hanya akan dapat bertahan sampai 40 tahun ke depan saja. Namun demikian, penemuan baru cadangan gas alam umumnya lebih cepat daripada tingkat konsumsinya. Pada tahun 1970, cadangan terbukti gas alam dunia hanya sekitar 35 Gtoe. Dengan asumsi konsumsi sebesar 47 Gtoe, berarti selama 30 tahun terakhir tambahan cadangan gas alam adalah sebesar 154 Gtoe. 

Dengan menggunakan metode estimasi yang konvensional, total sumber gas alam dunia dapat mencapai 450 gtoe, sedangkan apabila estimasi berdasarkan unconventional yang tingkat ketidakpastiannya lebih tinggi maka sumber gas alam dapat mencapai 650 gtoe. Cadangan gas alam tersebar di seluruh benua, dengan cadangan terbukti (proved reserves) terbesar berada pada negara-negara pecahan Uni Soviet dan Timur Tengah
sumber :
http://www.pertamina.com/index.phpoption=com_content&task=view&id=3175&Itemid=341

Daftar Pembalap MotoGP 2009

MOTEGI - Meski balapan MotoGP musim 2008 belum sepenuhnya usai, namun hingga saat ini bursa pembalap telah ramai dibicarakan. Bahkan saat ini terhitung delapan tim telah mendaftarkan para pembalapnya untuk musim depan.

Ya, aksi saling comot mulai terlihat sejak pertengahan musim lalu. Kejutan terbesar terjadi pada juara dunia 2006 Nicky Hayden. Pembalap Amerika Serikat ini memutuskan meninggalkan Repsol Honda dan berlabuh ke Ducati.

Sedangkan Marco Melandri yang gagal tampil garang dengan GP8 Ducati akhirnya memilih Kawasaki sebagai tim yang akan dibelanya musim depan. Sedangkan kursi yang ditinggalkan Hayden akan diisi oleh Andrea Divizioso yang musim ini menyandang status pembalap debutan.

Kejutan lainnya, Kawasaki juga berencana akan turun dengan tim kedua. Adalah Jorge Martinez 'Aspar' berencana turun di kelas MotoGP. Aspar berencana menggandeng pembalap yang berasal dari Spanyol.

Sedangkan San Carlo Honda Gresini masih menyisakan satu tempat. Kemungkinan Shinya Nakano akan digusur Toni Elias. Sedangkan kursi yang ditinggalkan Toni Elias di Alice Team serta rekannya Sylvain Guintoli kemungkinan akan diisi Mika Kallio dan Niccolo Canepa.

Isu terakhir yakni Ducati akan memiliki tim satelit baru setelah keluarga Nieto berencana terjun di balapan MotoGP. Dan pembalap yang paling berpeluang adalah mantan pembalap MotoGP, Sete Gibernue.

Pembalap MotoGP 2009

Fiat Yamaha Team:
Valentino Rossi
Jorge Lorenzo

Rizla Suzuki MotoGP:
Chris Vermeulen
Loris Capirossi

Tech 3 Yamaha:
Colin Edwards
James Toseland

Repsol Honda Team:
Dani Pedrosa
Andrea Dovizioso

Ducati Marlboro Team:
Casey Stoner
Nicky Hayden

 TEXT SIZE : Toto Pribadi - Okezone  
Foto: Ist 
MOTEGI - Meski balapan MotoGP musim 2008 belum sepenuhnya usai, namun hingga saat ini bursa pembalap telah ramai dibicarakan. Bahkan saat ini terhitung delapan tim telah mendaftarkan para pembalapnya untuk musim depan.

Ya, aksi saling comot mulai terlihat sejak pertengahan musim lalu. Kejutan terbesar terjadi pada juara dunia 2006 Nicky Hayden. Pembalap Amerika Serikat ini memutuskan meninggalkan Repsol Honda dan berlabuh ke Ducati.

Sedangkan Marco Melandri yang gagal tampil garang dengan GP8 Ducati akhirnya memilih Kawasaki sebagai tim yang akan dibelanya musim depan. Sedangkan kursi yang ditinggalkan Hayden akan diisi oleh Andrea Divizioso yang musim ini menyandang status pembalap debutan.

Kejutan lainnya, Kawasaki juga berencana akan turun dengan tim kedua. Adalah Jorge Martinez 'Aspar' berencana turun di kelas MotoGP. Aspar berencana menggandeng pembalap yang berasal dari Spanyol.

Sedangkan San Carlo Honda Gresini masih menyisakan satu tempat. Kemungkinan Shinya Nakano akan digusur Toni Elias. Sedangkan kursi yang ditinggalkan Toni Elias di Alice Team serta rekannya Sylvain Guintoli kemungkinan akan diisi Mika Kallio dan Niccolo Canepa.

Isu terakhir yakni Ducati akan memiliki tim satelit baru setelah keluarga Nieto berencana terjun di balapan MotoGP. Dan pembalap yang paling berpeluang adalah mantan pembalap MotoGP, Sete Gibernue.

Pembalap MotoGP 2009

Fiat Yamaha Team:
Valentino Rossi
Jorge Lorenzo

Rizla Suzuki MotoGP:
Chris Vermeulen
Loris Capirossi

Tech 3 Yamaha:
Colin Edwards
James Toseland

Repsol Honda Team:
Dani Pedrosa
Andrea Dovizioso

Ducati Marlboro Team:
Casey Stoner
Nicky Hayden

LCR Honda MotoGP:
Randy de Puniet

Team Scot MotoGP:
Yuki Takahasi

Kawasaki Racing Team:
John Hopkins
Marco Melandri

San Carlo Honda Gresini:
Alex de Angelis 

sumber : http://sports.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/09/28/37/150104/daftar-pembalap-motogp-2009

eksplorasi minyak bumi

Eksplorasi atau pencarian minyak bumi merupakan suatu kajian panjang yang melibatkan beberapa bidang kajian kebumian dan ilmu eksak. Untuk kajian dasar, riset dilakukan oleh para geologis, yaitu orang-orang yang menguasai ilmu kebumian. Mereka adalah orang yang bertanggung jawab atas pencarian hidrokarbon tersebut.

Perlu diketahui bahwa minyak di dalam bumi bukan berupa wadah yang menyerupai danau, namum berada di dalam pori-pori batuan bercampur bersama air. Ilustrasinya seperti gambar di bawah ini



Kajian Geologi
Secara ilmu geologi, untuk menentukan suatu daerah mempunyai potensi akan minyak bumi, maka ada beberapa kondisi yang harus ada di daerah tersebut. Jika salah satu saja tidak ada maka daerah tersebut tidak potensial atau bahkan tidak mengandung hidrokarbon. Kondisi itu adalah:

•Batuan Sumber (Source Rock)
Yaitu batuan yang menjadi bahan baku pembentukan hidrokarbon. biasanya yang berperan sebagai batuan sumber ini adalah serpih. batuan ini kaya akan kandungan unsur atom karbon (C) yang didapat dari cangkang - cangkang fosil yang terendapkan di batuan itu. Karbon inilah yang akan menjadi unsur utama dalam rantai penyusun ikatan kimia hidrokarbon.

•Tekanan dan Temperatur
Untuk mengubah fosil tersebut menjadi hidrokarbon, tekanan dan temperatur yang tinggi di perlukan. Tekanan dan temperatur ini akan mengubah ikatan kimia karbon yang ada dibatuan menjadi rantai hidrokarbon.

•Migrasi
Hirdokarbon yang telah terbentuk dari proses di atas harus dapat berpindah ke tempat dimana hidrokarbon memiliki nilai ekonomis untuk diproduksi. Di batuan sumbernya sendiri dapat dikatakan tidak memungkinkan untuk di ekploitasi karena hidrokarbon di sana tidak terakumulasi dan tidak dapat mengalir. Sehingga tahapan ini sangat penting untuk menentukan kemungkinan eksploitasi hidrokarbon tersebut.

•Reservoar
Adalah batuan yang merupakan wadah bagi hidrokarbon untuk berkumpul dari proses migrasinya. Reservoar ini biasanya adalah batupasir dan batuan karbonat, karena kedua jenis batu ini memiliki pori yang cukup besar untuk tersimpannya hidrokarbon. Reservoar sangat penting karena pada batuan inilah minyak bumi di produksi.

•Perangkap (Trap)
Sangat penting suatu reservoar di lindungi oleh batuan perangkap. tujuannya agar hidrokarbon yang ada di reservoar itu terakumulasi di tempat itu saja. Jika perangkap ini tidak ada maka hidrokarbon dapat mengalir ketempat lain yang berarti ke ekonomisannya akan berkurang atau tidak ekonomis sama sekali. Perangkap dalam hidrokarbon terbagi 2 yaitu perangkap struktur dan perangkap stratigrafi.

Kajian geologi merupakan kajian regional, jika secara regional tidak memungkinkan untuk mendapat hidrokarbon maka tidak ada gunanya untuk diteruskan. Jika semua kriteria di atas terpenuhi maka daerah tersebut kemungkinan mempunyai potensi minyak bumi atau pun gas bumi. Sedangkan untuk menentukan ekonomis atau tidaknya diperlukan kajian yang lebih lanjut yang berkaitan dengan sifat fisik batuan. Maka penelitian dilanjutkan pada langkah berikutnya.


Kajian Geofisika
setelah kajian secara regional dengan menggunakan metoda geologi dilakukan, dan hasilnya mengindikasikan potensi hidrokarbon, maka tahap selanjutnya adalah tahapan kajian geofisika. Pada tahapan ini metoda - metoda khusus digunakan untuk mendapatkan data yang lebih akurat guna memastikan keberadaan hidrokarbon dan kemungkinannya untuk dapat di ekploitasi. Data-data yang dihasilkan dari pengukuran pengukuran merupakan cerminan kondisi dan sifat-sifat batuan di dalam bumi. Ini penting sekali untuk mengetahui apakan batuan tersebut memiliki sifat - sifat sebagai batuan sumber, reservoar, dan batuan perangkap atau hanya batuan yang tidak penting dalam artian hidrokarbon. Metoda-metoda ini menggunakan prinsip-prinsip fisika yang digunakan sebagai aplikasi engineering.

Metoda tersebut adalah:

1.Eksplorasi seismik
Ini adalah ekplorasi yang dilakukan sebelum pengeboran. kajiannya meliputi daerah yang luas. dari hasil kajian ini akan didapat gambaran lapisan batuan didalam bumi.
2.Data resistiviti
Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap batuan berpori akan di isi oleh fluida. Fluida ini bisa berupa air, minyak atau gas. Membedakan kandungan fluida didalam batuan salah satunya dengan menggunakan sifat resistan yang ada pada fluida. Fluida air memiliki nilai resistan yang rendah dibandingkan dengan minyak, demikian pula nilai resistan minyak lebih rendah dari pada gas. dari data log kita hanya bisa membedakan resistan rendah dan resistan tinggi, bukan jenis fluida karena nilai resitan fluida berbeda beda dari tiap daerah. sebagai dasar analisa fluida perlu kita ambil sampel fluida didalam batuan daerah tersebut sebagai acuan kita dalam interpretasi jenis fluida dari data resistiviti yang kita miliki.
3.Data porositas
4.Data berat jenis



•Data berat jenis

Data ini diambil dengan menggunakan alat logging dengan bantuan bahan radioaktif yang memancarkan sinar gamma. Pantulan dari sinar ini akan menggambarkan berat jenis batuan. Dapat kita bandingkan bila pori batuan berisi air dengan batuan berisi hidrokarbon akan mempunyai berat jenis yang berbeda
sumber : materi kuliah pengantar teknik perminyakan

Proses Operasi Dalam Kilang

Minyak mentah yang baru dipompakan ke luar dari tanah dan belum diproses umumnya tidak begitu bermanfaat. Agar dapat dimanfaatkan secara optimal, minyak mentah tersebut harus diproses terlebih dahulu di dalam kilang minyak.

Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks yang tersusun dari berbagai senyawa hidrokarbon. Di dalam kilang minyak tersebut, minyak mentah akan mengalami sejumlah proses yang akan memurnikan dan mengubah struktur dan komposisinya sehingga diperoleh produk yang bermanfaat.

Secara garis besar, proses yang berlangsung di dalam kilang minyak dapat digolongkan menjadi 5 bagian, yaitu:
Proses Distilasi, yaitu proses penyulingan berdasarkan perbedaan titik didih; Proses ini berlangsung di Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Destilasi Vakum.
Proses Konversi, yaitu proses untuk mengubah ukuran dan struktur senyawa hidrokarbon. Termasuk dalam proses ini adalah:
Dekomposisi dengan cara perengkahan termal dan katalis (thermal and catalytic cracking)
Unifikasi melalui proses alkilasi dan polimerisasi
Alterasi melalui proses isomerisasi dan catalytic reforming
Proses Pengolahan (treatment). Proses ini dimaksudkan untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk diolah lebih lanjut, juga untuk diolah menjadi produk akhir.
Formulasi dan Pencampuran (Blending), yaitu proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesikasi tertentu.
Proses-proses lainnya, antara lain meliputi: pengolahan limbah, proses penghilangan air asin (sour-water stripping), proses pemerolehan kembali sulfur (sulphur recovery), proses pemanasan, proses pendinginan, proses pembuatan hidrogen, dan proses-proses pendukung lainnya.


Rabu, 27 Mei 2009

Teknologi Game Komputer Untuk Eksplorasi Migas

Permainan game komputer ataupun game konsol, seperti PS3, ternyata juga punya kemampuan prosesor hebat. Selain bisa digunakan untuk berbagai permainan yang makin nyata tampilannya, prosesor yang biasa diaplikasikan untuk game ternyata bisa dimanfaatkan pula untuk eksplorasi minyak dan gas alam (migas).

Kemampuan prosesor game yang bisa memproses data dalam jumlah yang besar secara cepat, oleh para ilmuwan dari Universitas Houston bisa diaplikasikan untuk membantu mencari sumber migas. Mereka menggunakan teknologi komputer milik IBM, yaitu Prosesor Cell Broadband Engine (Cell/B.E.), yang biasa digunakan untuk perangkat game dalam eksplorasi ini. Cell/B.E ini biasanya didesain untuk game PS3 milik raksasa elektronika, Sony.

Cell/B.E memiliki sembilan individual core unit per chip dimana ke depan akan ditingkatkan menjadi 34 core unit. Selama ini, dengan kemampuan prosesor ini, PS3 mampu menghadirkan game-game yang terlihat makin nyata dengan grafis yang makin halus. Kemampuan seperti inilah yang kemudian juga diaplikasikan untuk membaca kode rahasia (cryptography), media, operasi matrix dan beberapa aplikasi sains lainnya.

Dengan desain seperti ini, ada beberapa keuntungan yang bisa dimaksimalkan dalam menjalankan program yang membutuhkan algoritme yang sama, sebuah prosedur pemecahan solusi komputer yang berulang, untuk dijalankan secara independen pada sebuah satuan data. Dengan cara ini, maka eksplorasi eksplorasi migas bisa dipermudah dengan menganalisis data seismik yang memindahkan bunyi yang saling berhubungan dan untuk mengalokasikan hidrokarbon. Penelitian Mission-Oriented Seismic Research Program (M-OSRP) Universtas Houston yang didukung oleh IBM ini juga didanai oleh salah satu perusahaan minyak Amerika.

Jadi, dengan pemanfaatan yang kreatif dan inovatif, sebuah permainan, ternyata bisa pula dikembangkan untuk kepentingan penelitian, langsung maupun tidak langsung.

sumber : http://www.andriewongso.com/awartikel-748-AW_Corner-Teknologi_Game_Komputer_Untuk_Eksplorasi_Migas

Minggu, 24 Mei 2009

Batuan Sedimen Non Klastik

Batuan sedimen non-klastik adalah batuan sedimen yang terbentuk dari proses kimiawi, seperti batu halit yang berasal dari hasil evaporasi dan batuan rijang sebagai proses kimiawi. Batuan sedimen non-klastik dapat juga terbentuk sebagai hasil proses organik, seperti batugamping terumbu yang berasal dari organisme yang telah mati atau batubara yang berasal dari sisa tumbuhan yang terubah. Batuan ini terbentuk sebagai proses kimiawi, yaitu material kimiawi yang larut dalam air (terutamanya air laut). Material ini terendapkan karena proses kimiawi seperti proses penguapan membentuk kristal garam, atau dengan bantuan proses biologi (seperti membesarnya cangkang oleh organisme yang mengambil bahan kimia yang ada dalam air).
Dalam keadaan tertentu, proses yang terlibat sangat kompleks, dan sukar untuk dibedakan antara bahan yang terbentuk hasil proses kimia, atau proses biologi (yang juga melibatkan proses kimia secara tak langsung). Jadi lebih sesuai dari kedua-dua jenis sedimen ini dimasukan dalam satu kelas yang sama, yaitu sedimen endapan kimiawi / biokimia. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah sedimen evaporit (evaporites), karbonat (carbonates), batugamping dan dolomit (limestones and dolostone), serta batuan bersilika (siliceous rocks), rijang (chert).

Batuan Sedimen Evaporit

Batuan evaporit atau sedimen evaporit terbentuk sebagai hasil proses penguapan (evaporation) air laut. Proses penguapan air laut menjadi uap mengakibatkan tertinggalnya bahan kimia yang pada akhirnya akan menghablur apabila hampir semua kandungan air manjadi uap. Proses pembentukan garam dilakukan dengan cara ini. Proses penguapan ini memerlukan sinar matahari yang cukup lama.
1. Batuan garam (Rock salt) yang berupa halite (NaCl).
2. Batuan gipsum (Rock gypsum) yang berupa gypsum (CaSO4.2H20)
3. Travertine yang terdiri dari calcium carbonate (CaCO3), merupakan batuan karbonat. Batuan travertin umumnya terbentuk dalam gua batugamping dan juga di kawasan air panas (hot springs).

Batuan Sedimen Karbonat

Batuan sedimen karbonat terbentuk dari hasil proses kimiawi, dan juga proses biokimia. Kelompok batuan karbonat antara lain adalah batugamping dan dolomit. Mineral utama pembentuk batuan karbonat adalah: Kalsit (Calcite) (CaCO3) dan Dolomit (Dolomite) (CaMg(CO3)2)

Nama-nama batuan karbonat:

  1. Mikrit (Micrite) (microcrystalline limestone), berbutir sangat halus, mempunyai warna kelabu cerah hingga gelap, tersusun dari lumpur karbonat (lime mud) yang juga dikenali sebagai calcilutite.
  2. Batugamping oolitik (Oolitic limestone) batugamping yang komponen utamanya terdiri dari bahan atau allokem oolit yang berbentuk bulat
  3. Batugamping berfosil (Fossiliferous limestone) merupakan batuan karbonat hasil dari proses biokimia. Fosil yang terdiri dari bahan / mineral kalsit atau dolomit merupakan bahan utama yang membentuk batuan ini.
  4. Kokina (Coquina) cangkang fosil yang tersimen
  5. Chalk terdiri dari kumpulan organisme planktonic seperti coccolithophores; fizzes readily in acid
  6. Batugamping kristalin (Crystalline limestone)
  7. Travertine terbentuk dalam gua batugamping dan di daerah air panas hasil dari proses kimia
  8. Batugamping intraklastik (intraclastic limestone), pelleted limestone

Batuan Silika

Batuan sedimen silika tersusun dari mineral silika (SiO2). Batuan ini terhasil dari proses kimiawi dan atau biokimia, dan berasal dari kumpulan organisme yang berkomposisi silika seperti diatomae, radiolaria dan sponges. Kadang-kadang batuan karbonat dapat menjadi batuan bersilika apabila terjadi reaksi kimia, dimana mineral silika mengganti kalsium karbonat. Kelompok batuan silika adalah:

  • Diatomite, terlihat seperti kapur (chalk), tetapi tidak bereaksi dengan asam. Berasal dari organisme planktonic yang dikenal dengan diatoms (Diatomaceous Earth).
  • Rijang (Chert), merupakan batuan yang sangat keras dan tahan terhadap proses lelehan, masif atau berlapis, terdiri dari mineral kuarsa mikrokristalin, berwarna cerah hingga gelap. Rijang dapat terbentuk dari hasil proses biologi (kelompok organisme bersilika, atau dapat juga dari proses diagenesis batuan karbonat.

Batuan Organik
Endapan organik terdiri daripada kumpulan material organik yang akhirnya mengeras menjadi batu. Contoh yang paling baik adalah batubara. Serpihan daun dan batang tumbuhan yang tebal dalam suatu cekungan (biasanya dikaitkan dengan lingkungan daratan), apabila mengalami tekanan yang tinggi akan termampatkan, dan akhirnya berubah menjadi bahan hidrokarbon batubara.

Tabel dibawah adalah daftar nama-nama Batuan Sedimen Non-klastik (berdasarkan genesa pembentukannya).

KLASIFIKASI BATUAN SEDIMEN NON-KLASTIK

Kelompok

Tekstur

Komposisi

Nama Batuan

An-organik

Klastik atau Non-klastik

Calcite, CaCO3

Batugamping Klastik

Klastik atau Non-klastik

Dolomite, CaMg(CO3)2

Dolomite

Non-klastik

Mikrokristalin quartz, SiO2

Rijang (Chert)

Non-klastik

Halite, NaCl

Batu Garam

Non-klastik

Gypsum, CaSO4-2H2O

Batu Gypsum

Biokimia

Klastik atau Non-klastik

Calcite, CaCO3

Batugamping Terumbu

Non-klastik

Mikrokristalin Quartz

Rijang (Chert)

Non-klastik

Sisa Tumbuhan yang terubah

Batubara

Sumber : Noor, D., 2008. “Pengantar Geologi”, Universitas Pakuan, Bogor

http://www.unhalu.ac.id/staff/firdaus/?p=657

Minggu, 17 Mei 2009

Biogasoline

B e n s i n R a m a h L i n g k u n g a n


Dengan semakin berkurangnya sumber minyak mentah, pengembangan dan penggunaan bahan bakar alternatif dari sumber daya alam terbarukan menjadi salah satu pilihan yang diharapkan dapat memenuhi permintaan kebutuhan bahan bakar yang semakin meningkat. Di samping itu, pemakaian bahan bakar alternatif dari sumber daya alam terbarukan juga memberikan berbagai dampak positif, antara lain emisi gas buang yang lebih ramah lingkungan (terutama mengurangi gas rumah kaca), serta potensi untuk pengembangan industri pertanian.

Salah satu jenis bahan bakar alternatif dari sumber daya alam yang terbarukan yang saat ini banyak dipakai adalah biodiesel. Setelah pengembangan biodiesel, pengembangan bahan bakar alternatif juga diarahkan untuk membuat biogasoline, dengan komponen campurannya menggunakan bioetanol. Artikel ini membahas mengenai biogasoline dan penggunaannya sebagai pengganti gasoline dari minyak bumi.


Etanol dan Bioetanol

Etanolatau etil alcohol (lebih dikenal sebagai “alkohol”, lambang kimia C2H5OH) adalah cairan tak berwarna dengan karakteristik antara lain mudah terbakar, larut dalam air, biodegradable, tidak karsinogenik, dan jika terjadi pencemaran tidak memberikan dampak lingkungan yang signifikan. Penggunaan etanol sebagai bahan bakar bernilai oktan tinggi atau aditif peningkat bilangan oktan pada bahan bakar sebenarnya sudah dilakukan sejak abad 19. Mula-mula etanol digunakan untuk bahan bakar lampu pada masa sebelum perang saudara di Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 1860 Nikolaus Otto menggunakan bahan bakar etanol dalam mengembangkan mesin kendaraan dengan siklus Otto. Mobil Model T karya Henry Ford yang diluncurkan pada tahun 1908 dirancang untuk menggunakan bahan bakar etanol atau gasoline. Namun karena harganya yang sangat tinggi, etanol kalah bersaing dengan bahan bakar yang terbuat dari minyak bumi. Harga minyak bumi yang membumbung belakangan ini membuat orang kembali mempertimbangkan etanol untuk dijadikan bahan bakar kendaraan.

Terdapat beberapa cara penggunaan etanol untuk campuran gasoline sebagai berikut :

• Hydrous ethanol(95% volume), yaitu etanol yang mengandung sedikit air. Campuran ini digunakan langsung sebagai pengganti gasoline pada kendaraan dengan mesin yang sudah dimodifikasi.

• Anhydrous ethanol(atau dehydrated ethanol), yaitu etanol bebas air dan paling tidak memiliki kemurnian 99%. Etanol ini dapat dicampur dengan gasoline konvensional dengan kadar antara 5-85%. Pada gasoline dengan campuran etanol antara 5-10%, bahan bakar ini dapat langsung digunakan pada mesin kendaraan tanpa perlu ada modifikasi. Campuran yang umum digunakan adalah 10% etanol dan 90% gasoline (dikenal dengan nama E10). Campuran etanol dengan kadar lebih tinggi (kadar bioetanol 85% atau dikenal dengan nama E85) hanya bisa digunakan pada mesin kendaraan yang sudah dimodifikasi, yang dikenal dengan nama flexible fuel vehicle. Modifikasi umumnya dilakukan pada tangki BBM kendaraan dan sistem injeksi BBM.

• Etanol juga digunakan sebagai bahan baku ETBE (ethyl-tertiary-butyl-ether), aditif gasoline konvensional.


Bioetanol adalah etanol yang diproduksi dari bahan baku berupa biomassa seperti jagung, singkong, sorghum, kentang, gandum, tebu, bit, dan juga limbah biomassa seperti tongkol jagung, limbah jerami, dan limbah sayuran lainnya. Bioetanol diproduksi dengan teknologi biokimia, melalui proses fermentasi bahan baku, kemudian etanol yang diproduksi dipisahkan dengan air dengan proses distilasi dan dehidrasi.

Penggunaan bioetanol sebagai campuran biogasoline memiliki keunggulan sebagai berikut :

• meningkatkan bilangan oktan (dapat menggantikan TEL sebagai aditif, sehingga mengurangi emisi logam berat timbal)

• menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna (mengurangi emisi karbon monoksida)

• mengurangi emisi gas buang karbon dioksida (penelitian menunjukkan pengurangan hingga 40-80%), dan senyawa sulfur (mengurangi hujan asam)


Produksi Bioetanol

Bioetanol diproduksi dari biomassa dengan proses hidrolisis dan fermentasi gula. Biomassa mengandung polimer karbohidrat berupa cellulose, hemi-cellulose, dan lignin. Untuk memproduksi gula dari biomassa, biomassa diolah menggunakan asam dan enzim. Cellulose dan hemi-cellulose terhidrolisa menjadi sukrosa, kemudian difermentasi menjadi etanol.

Fermentasi gula menjadi etanol dilakukan dengan menambah ragi (yeast). Ragi mengandung enzim invertase, yang bertindak sebagai katalis untuk mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa (C6H12O6). Fruktosa dan glukosa kemudian bereaksi dengan enzim zymase yang mengubah fruktosa dan glukosa menjadi etanol dan karbon dioksida. Proses fermentasi berlangsung selama 3 hari dan berlangsung pada temperature 250-300∞C. Etanol yang dihasilkan dari proses fermentasi kemudian dipisahkan dari air menggunakan proses distilasi.

Untuk menghasilkan 1000 liter bioetanol, untuk setiap jenis biomassa diperlukan bahan baku sebagai berikut :

- Jagung 2300 kg

- Gandum 2800 kg

- Bit gula 10000 kg

- Tebu 13000 kg

Pada umumnya pabrik bioetanol menggunakan satu jenis bahan baku. Kombinasi beberapa bahan baku dimungkinkan, namun perlu mempertimbangkan biaya investasi peralatan yang lebih tinggi.


Pemakaian Biogasoline

Biogasoline sudah dijual secara luas di Amerika Serikat, dikenal dengan nama gasohol. Campuran yang digunakan adalah 10% bioetanol (dari bahan baku jagung) dan 90% gasoline. Di Brazil, bioetanol untuk campuran gasoline dibuat dari bahan baku tebu, dan digunakan dalam kadar 10%. Di Finlandia, biogasoline yang digunakan memiliki kadar bioetanol 5% dan memiliki angka oktan 98. Untuk wilayah Asia, di Jepang, sejak tahun 2005 sudah mulai digunakan gasoline dengan campuran 3% bioetanol, dan diharapkan pada tahun 2012 seluruh gasoline yang dijual di Jepang sudah menggunakan biogasoline. Sedangkan di Asia Tenggara, sejak awal tahun 2006 di Thailand telah dijual gasohol 95, dan direncanakan pada tahun 2012 seluruh gasoline yang dijual di Thailand telah diganti dengan biogasoline.


Bagaimana dengan Indonesia?

Bulan Agustus 2006, Pertamina telah meluncurkan produk BioPremium, namun masih terbatas di SPBU Jl. Mayjen M. Wiyono, Malang. BioPremium yang dijual dibuat dari campuran BBM Premium dan 5% bioetanol. Bioetanol untuk campuran BioPremium diproduksi oleh PT Molindo Raya Industrial (MRI) di Lawang dengan bahan baku tetes tebu. Sejak diluncurkan, respon masyarakat cukup baik, dengan meningkatnya omzet penjualan. Sedangkan di Jakarta, sejak Desember 2006 kita sudah bisa melihat BioPertamax di beberapa SPBU, antara lain di SPBU di Jl. Tentara Pelajar, Senayan.

Pengembangan selanjutnya adalah ke wilayah Jawa Barat, di mana Pertamina merencanakan akan meluncurkan BioPremium di Bandung mulai tahun 2007. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, direncanakan akan didirikan pabrik etanol berkapasitas 200 juta liter etanol per tahun oleh LBL Network Ltd. dari Korea Selatan bekerja sama dengan PT Mitra Sae Internasional di Kuningan, dengan bahan dasar ubi kayu spesies manihot esculanta trans.

sumber :
http://www.pertamina.com/index.php?option=com_content&task=view&id=3026&Itemid=340

Jorge Lorenzo Juara MotoGP Prancis 2009


Jorge Lorenzo Juara MotoGP Prancis 2009 ( French MotoGP World Championship 2009 ) yang baru saja dilangsungkan tadi di sirkuit Le Mans, Prancis. Pembalap Moto GP asal Spanyol dari tim SPA Fiat Yamaha tersebut berhasil finish di tempat pertama dalam waktu 47 menit 52 detik, diikuti oleh pembalap asal Italia, Marco Melandri dari tim Hayate racing Team dengan selisih 17 detik dari Lorenzo. Sementara di tempat ketiga ditempati oleh Dani Pedrosa, pembalap asal Spanyol dari tim Repsol Honda.Dengan hasil tersebut, Jorge Lorenzo berhasil menduduki puncak klasemen sementara MotoGP 2009 dengan perolehan nilai 66, diikuti oleh The Doctor Valentino Rossi di tempat kedua dengan nilai 65, cuma selisih 1 angka dengan Lorenzo. Dan di tempat ketiga ditempati oleh pembalap asal Australia dari tim Ducati Marlboro Team, Casey Stoner dengan nilai yang sama dengan Rossi, yaitu 65.Hasil lengkap MotoGP Prancis 2009, Minggu 17 Mei 2009 :1. Jorge Lorenzo - SPA - Fiat Yamaha Team - 47 menit 52.678 detik2. Marco Melandri - ITA - Hayate Racing Team - 48 menit 10.388 detik3. Dani Pedrosa - SPA - Repsol Honda Team - 48 menit 12.571 detik4. Andrea Dovizioso - ITA - Repsol Honda Team - 48 menit 13.133 detik5. Casey Stoner - AUS - Ducati Marlboro Team - 48 menit 23.217 detik6. Chris Vermeulen - AUS - Rizla Suzuki MotoGP - 48 menit 30.140 detik7. Colin Edwards - USA - Monster Yamaha Tech 3 - 48 menit 32.869 detik8. Loris Capirossi - ITA - Rizla Suzuki MotoGP - 48 menit 38.099 detik9. James Toseland - GBR - Monster Yamaha Tech 3 - 48 menit 42.985 detik10. Toni Elias - SPA - San Carlo Honda Gresini - 48 menit 45.896 detik11. Alex de Angelis - RSM - San Carlo Honda Gresini - 48 menit 46.228 detik12. Nicky Hayden - USA - Ducati Marlboro Team - 48 menit 49.325 detik13. Yuki Takahashi - JPN - Scot Racing Team MotoGP - 48 menit 49.366 detik14. Randy de Puniet - FRA - LCR Honda MotoGP - 49 menit 3.977 detik15. Niccolo Canepa - ITA Pramac Racing - 49 menit 8.063 detik16. Valentino Rossi - ITA - Fiat Yamaha Team - +2 lapNot classified :Mika Kallio - FIN - Pramac Racing - +17 lap


sumber :